Senin, 03 Maret 2014

jenis-jenis resistor

| | Leave a Comment
Disini saya akan membahas mengenai jenis-jenis resistor pada umumnya, yang akan dijelaskan lebih detail pada artikel masing-masing jenis resistor. Sebenarnya terdapat banyak sekali jenis-jenis resistor pada  saat ini, namun saya akan lebih focus pada resistor yang sering digunakan oleh khalayak umum.

                   Jenis-jenis resistor :

1.       Resistor kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
Namun pada saat ini tidak banyak digunakan oleh masyarakat umum, resistor kawat dapat kita temui di pabrik-pabrik besar dan tentu saja kebanyakan pembuatnya adalah orang luar.

2.       Resistor karbon
Resistor karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

3.       Resistor metalkarbon
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna.

4.       Resistor metalfilm
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

5.       Resistor smd (surface maunting device)
Resistor SMD atau surface maunting device terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik pada saat ini, karena memiliki fisik yang kecil sehingga dapat mengurangi space.

6.       Potensiometer
Potensiometer adalah jenis resistor yang nilai tahanannya dapat kita ubah sesuai kebutuhan. Potensiometer banyak digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai perubah suatu nilai, baik itu tegangan, frekuensi, resolusi, dan sebagainya. Contohnya pada volume speaker atau pada power supply

7.       Trimpot
Trimpot  adalah jenis resistor yang nilai tahanannya dapat kita ubah sesuai kebutuhan, sama halnya dengan potensiometer, hanya saja trimpot memiliki fisik yang lebih kecil dan perubahan nilai yang lebih spesifik.

8.       NTC (Negative Temperature Coefficient)
NTC merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan suhu atau temperatur di sekelilingnya, apabila suhu di sekelilingnya turun (dingin), maka nilai resistansinya akan bertambah, begitu pula sebaliknya.

9.       PTC (Positive Temperature Coefficient)
PTC merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan suhu atau temperatur di sekelilingnya sama halnya dengan NTC. Perbedaannya adalah pada suhu atau temperatur yang mempengaruhinya, nilai resistansi PTC akan naik apabila suhu di sekelilingnya naik (panas, begitu juga sebaliknya.

10.   LDR (Light Dependent Resistor)
Mirip dengan NTC dan PTC hanya saja nilai resistansi LDR tergantung pada cahaya di sekelilingnya. Semakin banyak cahaya yang diterimanya, maka akan semakin kecil nilai resistansinya, begitu juga sebaliknya.
Mengapa demikian..?
Perubahan tersebut terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR.


                    Silahkan tinggalkan komentar apabila ada kesalahan atau kekurangan ataupun ingin bertanya dari artikel ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam artkel ini. terima kasih..



0 komentar:

Posting Komentar