Sabtu, 08 Maret 2014

Senin, 03 Maret 2014








Disini saya akan membahas mengenai jenis-jenis resistor pada umumnya, yang akan dijelaskan lebih detail pada artikel masing-masing jenis resistor. Sebenarnya terdapat banyak sekali jenis-jenis resistor pada  saat ini, namun saya akan lebih focus pada resistor yang sering digunakan oleh khalayak umum.

                   Jenis-jenis resistor :

1.       Resistor kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
Namun pada saat ini tidak banyak digunakan oleh masyarakat umum, resistor kawat dapat kita temui di pabrik-pabrik besar dan tentu saja kebanyakan pembuatnya adalah orang luar.

2.       Resistor karbon
Resistor karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

3.       Resistor metalkarbon
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna.

4.       Resistor metalfilm
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

5.       Resistor smd (surface maunting device)
Resistor SMD atau surface maunting device terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik pada saat ini, karena memiliki fisik yang kecil sehingga dapat mengurangi space.

6.       Potensiometer
Potensiometer adalah jenis resistor yang nilai tahanannya dapat kita ubah sesuai kebutuhan. Potensiometer banyak digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai perubah suatu nilai, baik itu tegangan, frekuensi, resolusi, dan sebagainya. Contohnya pada volume speaker atau pada power supply

7.       Trimpot
Trimpot  adalah jenis resistor yang nilai tahanannya dapat kita ubah sesuai kebutuhan, sama halnya dengan potensiometer, hanya saja trimpot memiliki fisik yang lebih kecil dan perubahan nilai yang lebih spesifik.

8.       NTC (Negative Temperature Coefficient)
NTC merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan suhu atau temperatur di sekelilingnya, apabila suhu di sekelilingnya turun (dingin), maka nilai resistansinya akan bertambah, begitu pula sebaliknya.

9.       PTC (Positive Temperature Coefficient)
PTC merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan suhu atau temperatur di sekelilingnya sama halnya dengan NTC. Perbedaannya adalah pada suhu atau temperatur yang mempengaruhinya, nilai resistansi PTC akan naik apabila suhu di sekelilingnya naik (panas, begitu juga sebaliknya.

10.   LDR (Light Dependent Resistor)
Mirip dengan NTC dan PTC hanya saja nilai resistansi LDR tergantung pada cahaya di sekelilingnya. Semakin banyak cahaya yang diterimanya, maka akan semakin kecil nilai resistansinya, begitu juga sebaliknya.
Mengapa demikian..?
Perubahan tersebut terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR.


                    Silahkan tinggalkan komentar apabila ada kesalahan atau kekurangan ataupun ingin bertanya dari artikel ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam artkel ini. terima kasih..



PENGERTIAN RESISTOR

   Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Dengan kata lain resistor dapat mengurangi atau membagi arus listrik sesuai dengan yang kita butuhkan. Satuan atau simbol resistor adalah Ω (ohm) yang diambil dari nama Georg Ohm.
    Tentu saja sesuai dengan perhitungan yang pasti, dimana menurut hukum ohm yang berlaku, rumus untuk mencari nilai resistor adalah:
\begin{align}V&=IR\\
I&=\frac{V}{R}\end{align}
    keterangan:
R = resistansi (ohm) simbol Ω
V = tegangan (voltage) simbol V
I  = arus (Ampere) simbol A

   dimana:
1k ohm = 1.000 ohm
1M ohm = 1.000k ohm = 1.000.000 ohm

    Sebagai contoh, misalnya kita mencari resistansi untuk arus sebuah LED (light emitting diode) dimana arus kerja ideal LED sendiri adalah kisaran 4-20mA. Dan misalkan kita tentukan skitar 12mA.
jika
V = 5V
I = 12mA (untuk mempermudah, jika satuannya A ubah dahulu ke dalam mA, 1A=100mA) 
maka
R = 5/12
R = 0,4167 Kohm atau 430 ohm (dibulatkan sesuai nilai standar resistor di pasaran)

kita liat nilai resistor standar yang ada adalah sebagai berikut:



Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Jadi wajib hukumnya untuk para teknisi atau orang yang bergelut di bidang elekro untuk mengetahui nilai-nilai resistor dan kode warna dari resistor.


Kode warna resistor
kita wajib hafal kode tersebut, pengalaman penulis menghafal kode tersebut yaitu sebagai berikut:

HI-CO-ME-O-KU-HI-BI-U-A-PU
0-1-2-3-4-5-6-7-8-9

setelah hafal kode-kode tersebut maka kita tinggal tentukan jenis resistor dan bagaimana memasukan kode tersebut untuk menghitung nilai dari sebuah resistor. Karena kebanyakan beda jenis resistor maka beda pula cara menghitungnya.

Brarti ribet dong..? ngga juga, asal kita tau jenis dan kode warna, maka kita bisa menghitung atau mengetahui nilai dari sebuah resistor.

cukup sekian utuk pembahasan kali ini, anda bisa meng-klik jenis-jenis resistor untuk memperdalam pengetahuan anda mengenai resistor.

silahkan tinggalkan komentar apabila ada kesalahan atau kekurangan ataupun ingin bertanya dari artikel ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam artkel ini. terima kasih







test 6
test 5
test 4
test3
test 2


Resistor karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya. 


Namun dewasa ini kita ketahui bahwa resistor karbon lawas mulai berkurang peminatnya dan beralih ke resistor metalkarbon yang saat ini sering kita jumpai. Yang membedakan resistor karbon dan resistor metalkarbon hanya bagian luarnya saja, yakni metalkarbon telah dilapisi lagi seperti gambar di bawah.

Disini saya akan lebih membahas tentang resistor metalkarbon atau orang kebanyakan menyebutnya resistor karbon (padahal resistor metalkarbon). Resistor ini biasanya memiliki 4 kode warna, dimana perinciannya adalah sebagai berikut :


Seperti yang telah saya bahas pada pengertian resistor tentang cara menghitung resistor berdasarkan kode warna, bahwa kita harus menghafal kode-kode warna tersebut yang saya singkat menjadi HI-CO-ME-O-KU-HI-BI-U-A-PU. Ingat kodenya ya bukan mejikuhibiniu…hehhee

Lalu bagaimana untuk menentukan resistor karbon yang mempunyai 5 kode wana..? untuk menghitung resistor yang memiliki 5 kode warna mudah saja, sama halnya dengan menghitung resistor dengan 4 kode warna, hanya saja bedanya adalah sebagai berikut:

Demikian penjelasan mengenai resistor karbon. Silahkan tinggalkan komentar apabila ada kesalahan atau kekurangan ataupun ingin bertanya dari artikel ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam artkel ini. terima kasih..